Selamat Datang di Veronica Counseling. Silakan Isi Komentar Anda.

Kamis, 24 Februari 2011

Remaja Masa Kini

Manusia diciptakan di dunia ini oleh sang pencipta melalui sepasang suami istri. Sebelum menusia dilahirkan, manusia harus melalui proses perkembangan dalam kandungan sang ibu selma kurang lebih 9 bulan 10 hari. Pada masa itu, perjuangan seorang ibu sangatlah besar. Usaha untuk membuat bayi yang ada dalam kandungannya bisa sehat ketika dilahirkan pun selalu dilakukan. Kasih sayang, poerhatian, cinta, dan kedamaian selalu ditanamkan agar kelak bayi yang dilahirkan bisa menjadi anak yang baik sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat sekitar. Ketika bayi yang dikandung sudah dilahirkan, orang tua pasti mendapatkan pancaran kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sungguh masa depan dan harapan sudah dinanti oleh kedua orangtua itu. Orang tua pasti berusaha agar anaknya bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Segala macam makanan, pendidikan, kebutuhan dari anak selalu diperhatikan dan orang tua selalu berusaha untuk memenuhinya.
Dalam hal ini, pancaran kebahagiaan pun ada dalam sebuah keluarga karena adanya/lahirnya seorang anak yang selama ini dinanti-nanti kedatangannya. Rasanya keluarga tidak lengkap tanpa hadirnya/lahirnya seorang anak. Kadang ada orang tua yang merasa dirinya tidak berharga karena tidak bisa membuat keturunan entah karena faktor kesehatan atau pun yang lainnya. Ketika seorang anak sudah dilahirkan, maka kebahagiaan pun tidak bisa diungkapkan karena sungguh bahagia dan anugrah yang terindah telah diberikan oleh yang kuasa.
Anak yang telah dilahirkan dalam keluarga membuat dan membawa orang tua pada tantangan untuk mendidik anak agar kelak bisa menjadi anak yang sukses dan bisa dibanggakan oleh masyarakat.itulah kira-kira harapan dari orang tua. Sekalipun orang tua berprofesi sebagai penjahat, namun dalam hati kecil pun ia berkata jangan sampai anak saya menjadi seperti saya. Orang tua selalu ingin membuat anaknya bahagia dan jangan sampai anaknya mengalamai penderiataan. Orang tua rela menahan laparnya asalkan anaknya bisa kenyang untuk hari ini.
Akan tetapi, apa balasan dari anak terhadap orang tuanya?? Kemarahan, caci maki, mengamuk, membenci apabila apa yang ia inginkan tidak segera dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Apakah hal tersebut patut untuk dibanggakan??
Banyak anak yang tidak mau menghargai kedua orang tuanya dan tidak mau bertanggungjawab atas apa yang telah dipercayakan oleh orang tua. Ketika anak sudah beranjak dewasa, anak pun belum tentu bisa mengerti apa yang diharapkan oleh orang tua. Yang ada hanyalah pikiran-pikiran begaimana kebutuhan saya bisa terpenuhi. Contoh yang sepele dan sering terjadi adalah pada diri pelajar : seorang pelajar sudah diberi kepercayaan tetapi apa balasan yang diberikan? Ia hanya foya-foya dengan kehidupan sedangkan untuk mebaca buku dan belajar pun malas dan bahkan jarang sekali dilakukan. Padahal harapan dari orang tua adalah kelak anaknya bisa menjadi anak yang pandai dan bisa mencapai cita-cita yang diharapkan. Apakah cita-cita itu bisa dicapai tanpa usaha yang maksimal?
Sungguh suatu kehidupan yang aneh dan mengherankan. Dengan keadaan seperti itu. Orang tua akhirnya pun pantang menyerah walaupun beda sekali dengan apa yang ia pikirkan ketika anak mereka masih ada dalm kandungan. Dan hal itu merupakan perubahan yang sangat cepat dan tidak terbayangkan dalam diri orang tua. Akan tetapi orang tua tetap sabar dalam menghadapi anak-anaknya itu. Mereka tidak putus asa dan selalu berjuang walaupun banyak perlawanan dan pertengkaran. Mereka bisa menyadari bahwa apa yang terjadi adalah hal yang biasa dan dalam keluarga tidak lengkap juga jika tidak ada pertengkaran karena setiap individu itu memang punya keunikan sendiri-sendiri dan sulit untuk disatukan.
Saling pengertian antar anak dan orang tua merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kebahagiaan dalam keluarga. Sebaiknya anak tidak egois dan selalu ingin menang sendiri dan begitu pula orang tua harus bisa mengerti apa yang diharapkan dan diinginkan oleh anak. Komunikasi yang tepat dan tidak salah paham antara anggota keluarga bisa ditanamkan, tidak saling menyalahkan tetapi selalu menggunakan “pesan aku” dalam setiap komunikasi akan lebih mendukung dari pada menggunakan “pesan kamu”. Pesan aku dalam sebuah pembicaraan akan membuat seseorang merasa dirinya berharga dan dihargai oleh orang lain. Contohnya katika anak pulang terlambat, jika menggunakan pesan kamu maka orang tua akan menyalahkan anak, memarah-marahi, bahkan menghukumnya. Tentu saja hal itu membuat anak menjadi tidak berharga. Lain halnya dengan pesan aku, maka orang tua akan mengatakan ”nak, ibu khawatir jika kamu pulang terlambat,lain kali jangan pulang terlambat lagi ya! Kata-kata itu akan membuat anak menjadi tersentuh dan ia akan merasa berharga sebagai pribadi. Jangan menunjuk kesalahan pada orang lain, akan tetapi tunjuklah kesalahan pada diri sendiri. Dengan begitu, tidak akan kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Hal itu akan menjadi lebih efektif dan lebih mendukung jika diterapkan dalam keluarga maupun lingkungan sekitar, yang membuat kita harus berelasi dengan orang lain.
Dengan begitu, diharapkan apa yang menjadi keinginan orang tua tentang anak mengenai pancaran kebahagiaan pun akan tercapai dengan sukses. Amin

Rabu, 23 Februari 2011

TERIMA KENYATAAN, ITULAH YANG TERBAIK

Setiap orang yang diciptakan di dunia ini tidak ada yang sempurna. Akan tetapi, mereka mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan-kelebihan yang ia miliki bisa ia kembangkan dan kekurangannya bisa ia perbaiki sehingga bisa ia jadikan sebagai kelebihan. Dengan demikian ia pun bisa menjadi sempurna.
Terkadang orang sulit untuk menerima kenyataan yang ada dalam dirinya. Ia selalu mengeluh dan tidak mau menerima apa yang ada dalam dirinya. Ia selalu melihat orang lain baik adanya dan ia pun ingin seperti yang lain.
Keinginan demi keinginan pun ia alami, apabila tidak kesampaian ia akan mengalami frustrasi dan rendah diri. Kata-kata yang sering diucapkan adalah “mengapa aku tidak bisa seperti dia?, dia punya segalanya sedangkan aku tidak punya apa-apa; mengapa hidupku menderita?
Kata-kata itulah yang sering muncul dari benak orang yang tidak mau menerima kenyataan. Ia cenderung iri dan ingin sama bahkan ingin melebihi orang lain dan tidak mau dikalahkan. Padahal dalam sepuluh perintah Allah disebutkan “jangan Iri” kata “iri” akan membuat orang tersebut tersiksa dan ia tidak akan pernah puas dengan keadaan yang ada pada dirinya. Akibatnya ia selalu ambisius dan selalu ingin menjadi yang terbaik, padahal semua itu belum tentu bisa ia capai.
Dalam kenyataannya, orang yang iri hati itu sebenarnya merasakan ketidakbahagiaan terhadap dirinya sendiri, ia tidak mau damai dengan diri sendiri, dan selalu mengeluh dan mengeluh. Padahal pikiran-pikiran yang ada dalam dirinya itu sebenarnya salah. Ia sebenarnya mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan kalau ia mau meninjau lebih dalam lagi, sebenarnya orang lain yang ia lihat itu belum tentu bahagia karena setiap orang itu diciptakan untk memecahkan sebuah persoalan dan hanya orang mati sajalah yang tidak mempunyai masalah. Kadang bahkan atau juga sering kita melihat orang lain bahagia dan serba kecukupan padahal di balik semua itu sebenarnya ia juga merasakan sakit yang tidak dialami oleh orang lain.
Setiap orang itu mempunyai masalah sendiri-sendiri dan itu tergantung pada pribadi masing-masing yang bisa menerima kenyataan ataukah tidak bisa atau bahkan lari dari kenyataan ini. Sebenarnya kenyataan itu harus dihadapi bukan dihindari. Bagaimana caranya agar setiap pribadi bisa menerima kenyataan apa adanya tanpa harus memandang orang lain yang lebih dari padanya. Kata yang tepat adalah “Jangan mlihat ke atas karena kamu akan jatuh, akan tetapi lihatlah ke bawah karena kamu akan senantiasa bersyukur”. Dalam kata itu tersimpan makna yang sangat besar dan mungkn bisa membantu seseorang untuk bisa sadar dengan keadaan yang ada pada dirinya.
Setiap kali kita melihat ke atas, artinya kita selalu melihat orang-orang yang labih baik dari kita, maka kita akan terpuruk dalam kesedihan dan kita bisa juga terjerumus ke dalam dosa kerena kita selalu menginginkan yang lebih dari pada kita. Biasanya apa pun akan dilakukan agar apa yang kita inginkan bisa tercapai. Akan tetapi bisa diambil sisi positifnya ketika kita melihat ke atas, jika kita bisa mencontoh mereka maka kita berusaha semaksimal mungkin. Jika usahanya gagal kita bisa menerima dan tidak terlalu putus asa.
Sebaliknya kita akan lebih bersyukur jika kita selalu melihat ke bawah atau orang-orang yang lemah/kurang beruntung. Kita akan merasa menjadi orang yang beruntung dan ternyata masih ada orang yang lebih lemah dan menderita dari pada kita. Dari situ kita bisa belajar bahwa semua itu ada makna sendiri dan kita bisa mengambil sisi baik dari setiap peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu, menerima kenyataan apa adanya yang terjadi pada diri kita, itulah yang terbaik dan harus kita jalani supaya hidup ini menjadi lebih bermakna dan kita pun bisa bahagia menjalani kehidupan ini. Demikian semoga bermanfaat. Amin.

Senin, 21 Februari 2011

KESEDIHAN DAN KEBAHAGIAAN ADALAH WARNA DALAM HIDUP MANUSIA

Hidup tak selamanya indah. Banyak sekali suka dan duka dalam kehidupan ini. Semua harus kita jalani, semua harus kita hadapi. Sebagai manusia biasa putus asa, sedih, kecewa pasti pernah mengalami. Kesedihan akan terasa sangat lama dijalani tetapi kebahagiaan akan terasa cepat dialami. Itulah hidup. Banyak sekali rintangan, banyak sekali hambatan, masalah tetapi banyak juga senyuman, kebahagiaan, kesenangan. Semua terjadi dan berputar. Ketika kita menginginkan sesuatu dan sudah tercapai kita akan merasa bahagia. Dan kita tidak boleh terlalu berbahagia karena tantangan ke depan akan lebih berat.
Semakin bertambah usia, akan semakin berat dan akan datang masalah yang baru. Ketika masih kecil, mungkin tidak merasakan apa-apa. Beban hidup belum terlalu berat. Yang ada hanyalah merengek minta ini minta itu. Ataukah bisa tertawa bahagia. Ketika sudah masuk usia sekolah, anak akan mulai merasakan tanggung jawab sebagai pelajar. Ia harus berusaha bagaimana membahagiakan orang tuanya. Ia harus bisa mengalahkan orang lain. Belum lagi hubungan mereka dengan teman, pacar, sahabat atau orang tua. Semua orang pasti mempunyai masalah. Kadang orang tidak mau menerima itu. Akhirnya pun usia sekolah selesai. Bukan berarti semua beban hidup terlepas. Ia harus mencari pekerjaan. Kalau memang lancar, ia akan segera mendapatkan pekerjaan. Setelah mendapat pekerjaan, ia merasa senang. Tetapi bukan berarti masalah selesai, mungkin bisa bernafas sedikit lega karena ia sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jangan dikira setelah bekerja masalah sudah selesai. Masalah akan datang terus dan terus berlanjut. Tetapi Tuhan tidak akan tinggal diam. Semua dapat dilewati dengan baik karena Tuhan selalu ada di samping kita dan selalu memberi yang terbaik. Asalkan kita percaya kita pasrah pada kehendakNya. Tapi ada juga mungkin yang belum bisa pasrah pada kehendak Nya. Semua butuh proses. Dan tidak bisa begitu saja terjadi. Semua butuh perjuangan untuk dapat menerima kenyataan hidup ini.
Mungkin sebagian dari kita menginginkan untuk mendapatkan pasangan hidup dan menikah. Sudah dibayangkan kalau menikah pasti akan bahagia karena bisa hidup bersama dengan orang yang kita sayangi. Dunia akan terasa indah. Dunia akan terasa nyaman dan dunia milik kita berdua. Mungkin itu yang selalu dibayangkan oleh para kaum muda. Yah..mungkin itu bisa saja terjadi. Tetapi ingat tantangan akan selalu ada. Tidak selamanya kebahagiaan akan menghampiri kita tetapi tidak selamanya juga kesedihan akan selalu mendampingi kita. Roda kehidupan akan selalu berputar. Semua kesedihan dan kebahagiaan akan mewarnai hidup kita. Semua butuh perjuangan, semua butuh usaha, dan proses. Dan yang paling penting adalah pasrah, bersyukur pada kehendakNya.
Ada pengalaman yang menyedihkan ketika harus berpisah dengan orang-orang yang kita sayangi. Mungkin karena pindah tempat kerja, pindah rumah, atau tugas kerja yang lain atau bahkan meninggal dunia. Sungguh itu merupakan sesuatu yang menyedihkan. Tetapi apabila kita pasrah pada apa yang terjadi semua akan terasa ringan dan hidup akan terasa indah. Mungkin untuk pertama kali, untuk beberapa hari sulit untuk dijalani. Tetapi dengan keyakinan yang tulus bahwa Tuhan memberi yang terbaik pasti semua akan dapat dilewati dengan baik. PASRAH itulah kunci utama. Percaya bahwa ketika kita kehilangan seseorang, pasti Tuhan akan memberikan gantinya untuk kita.
Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk kita semua yang membaca dan tetap bersemangat dalam menjalani hidup yang penuh tantangan. Karena kita hidup untuk melewati tantangan-tantangan yang ada. Tetap tegar, tegas, dan optimis.