Selamat Datang di Veronica Counseling. Silakan Isi Komentar Anda.

Senin, 23 Mei 2011

BELAJAR DARI PENGALAMAN ORANG LAIN

Setiap orang di dunia ini diciptakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Tidak semua orang bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik. Ada yang menganggap masalah sebagai sesuatu yang membuat batu sandungan bagi hidupnya, tetapi ada juga orang yang menanggapi masalah dengan santai seolah-olah tidak mengahadapi suatu masalah.
Setiap orang menghadapi masalah yang berbeda-beda. Tentu saja Tuhan sudah memberikan suatu masalah sesuai dengan kekuatan yang ia miliki. Terkadang seseorang merasa tidak kuat dengan apa yang ia hadapi, tetapi jika dialami oleh orang lain maka belum tentu bisa dijalankan dengan baik.
Hendaknya kita sebagai manusia yang diberi anugerah akal dan budi, mampu untuk menyelesaikan masalah itu dengan sebaik mungkin. Yang terpenting dalam hal ini adalah memaknai setiap peristiwa yang terjadi. Dengan begitu, kita bisa menyerahkan semua masalah dan semua yang terjadi pada diri kita ke tangan Tuhan yang maha kuasa. Semua itu tergantung dari mana kita memandang suatu kejadian atau peristiwa yang kita alami. Gede Prama dalam bukunya kesedihan,kebahagiaan,keheningan (hal.21) mengatakan bahwa kesedihan bisa menjadi pisau yang melukai, atau pisau yang meringankan kerja di dapur kehidupan. Bila kesedihan dipandang sebagai racun yang mematikan, maka reaksi kita lebih dekat pada ketakutan akan kesedihan.
Dari kalimat di atas kita bisa belajar dan bisa mencontoh sehingga bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana cara kita memaknai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini. Dengan begitu, kita pun akan merasakan kebahagiaan dalam setiap langkah kehidupan.
Belajar dari pengalaman orang lain sangat penting kita terapkan dalam kehidupan kita. Kita bisa mencontoh kehidupan orang lain yang baik dan pengalaman yang kurang baik dari orang lain bisa kita maknai sebagai peristiwa yang membuat kita berkembang. Kita akan lebih bersyukur ketika melihat orang lain tidak begitu beruntung seperti apa yang kita alami.
Sewaktu saya menunggui teman saya fotocopy, saya melihat penjual batagor sedang melayani pembeli. Dari situ saya belajar untuk bersyukur karena Tuhan telah membuat saya lebih dari mereka. Dalam hati saya berkata, mengapa mereka begitu senang dan bisa menerima keadaan itu. Apabila saya yang harus mengalami hal itu, maka pasti saya tidak mau dan selalu memberontak pada Tuhan setiap hari. Tetapi mereka begitu ceria dan sepertinya mau menerima keadaan itu apa adanya. Sungguh berharganya mereka karena mau menerima apa adanya. Dari pengalaman itu saya belajar untuk bisa menerima apa adanya dan bersyukur atas rahmat yang Ia berikan kepadaku.
Ada juga pengalaman dari seorang sahabat yang mengatakan pengalaman yang begitu indah akan kasih sayang dari Tuhan. Begitu kuat imannya kepada Tuhan. Suatu hari, ia memohon kekuatan pada Tuhan karena ia akan mengadakan suatu event besar untuk menyambut kelahiran Tuhan Yesus. Kebetulan ia adalah seorang seniman, karena itu ia dipercaya oleh paroki untuk mengadakan suatu acara yang menarik. Mendekati hari H, ia belum bisa memunculkan ide tersebut. Berbagai cara sudah ia lakukan termasuk mendekatkan diri pada Tuhan agar diberi jalan. Karena belum mendapatkan ide yang terbaik, ia cerita kepada ibunya sampai meneteskan air mata. Akhirnya ibunya mengajak ia ke tempat peziarahan Bunda Maria. Mereka jalan kaki kurang lebih 5 km. Dengan perjuangannya itu, apa yang menjadi permohonannya ternyata dikabulkan.
Dari pengalaman itu bisa membawa kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Mungkin kita sering mengeluh karena apa yang menjadi permohonan kita belum dikabulkan. Tetapi kita sekarang bisa menyadari, apakah kita sudah benar-benar yakin dan tulus akan permohonan kita? Apabila kita yakin dengan apa yang kita mohon, kita tulus dalam memohon, kita berjuang dengan sungguh-sungguh agar apa yang kita impikan dapat tercapai, maka Tuhan tidak akan membiarkan umatnya gelisah lagi. Walupun tidak secara langsung dikabulkan, tetapi kita pasti diberi jalan dan kekuatan. Mungkin sebelumnya kita tidak bisa berfikir positif, ternyata dengan doa kita bisa berfikir positif dan bisa memaknai peristiwa yang terjadi. Karena susungguhnya kita berdoa itu tidak untuk memohon agar apa yang kita inginkan bisa dikabulkan, akan tetapi kita berdoa itu mohon kekuatan dalam menjalani kehidupan ini. Ada seorang frater yang mengatakan kepada umatnya ketika umatnya sedang mempunyai masalah dalam hal doa. Kata-kata itu adalah “ Doa bukan untuk cari hasil, bukan untuk cari solusi. Tetapi doa itu untuk memohon kekuatan, itu yang pertama-tama. Tuhan pasti akan menumbuhkan yang lain ketika umatnya senantiasa setia”.
Kata-kata itu bisa menjadi pegangan bagi kita semua ketika kita dalam keadaan yang putus asa dan tidak setia. Kita manusia tidak bisa lepas dari Tuhan karena di dalam Tuhan ada kekuatan yang besar yang melebihi kekuatan manusia.
Lewat pengalaman orang lain, kita akan senantiasa bersyukur akan keadaan kita. Walaupun kita melihat orang lain bahagia, tetapi jika kita mau melihat secara mendetail dalam dirinya pasti ada kekecewaan, kesedihan, dan kita pun akan melihat diri kita betapa indahnya hidup kita.
Dengan bersyukur dan bisa menerima kenyataan hidup ini, maka kita bisa bahagia dan tersenyum dalam menjalani kehidupan ini. Tidak ada lagi kesedihan, tidak ada lagi iri, dengki, dan sebagainya. Kita bisa hidup dalam kedamaian hati bersama Allah Bapa.
Amin.

Senin, 18 April 2011

Ketika Doa Kita Belum Dipenuhi

Manusia tidak bisa lepas dari Sang Pencipta. Setiap langkah kehidupan ini pasti ditentukan oleh sang pencipta. Dan kita manusia hanya bisa meyakini dan memohon bantuan apabila kita sedang mengalami kesusahan dan kita akan lupa jika kita sedang mengalami kebahagiaan. Kalimat itu yang sering dilontarkan oleh banyak orang. Akan tetapi Tuhan tetap setia mendampingi umatnya walaupun umatnya sering lupa. Memang kehidupan itu terjadi seperti itu. Dan memang Tuhan hadir dalam diri setiap orang yang sedang membutuhkan karena orang tersebut selalu berteriak memanggil nama-Nya. Seperti kisah domba yang hilang. Tuhan lebih rela melepaskan domba yang 99 daripada harus melepaskan 100 domba.
Perasaan sedih dan senang sering dialami oleh setiap orang dan selalu datang silih berganti. Kita manusia patut bersyukur dengan apa yang kita alami. Dengan bersyukur maka segala apa yang kita inginkan walaupun belum terjadi, maka kita tidak akan putus asa.
Sebagai seorang remaja wajar jika saya mendambakan seorang pendamping hidup untuk masa depan. Saya banyak memohon pada Tuhan agar selalu dikaruniai yang terbaik buat saya. Setiap hari setiap waktu selalu saya ucapkan tetapi Tuhan juga belum mengabulkan permohonan saya. Saya mengalami putus asa dengan kehidupan ini. Saya hampir tidak percaya pada Tuhan dan rasanya saya tidak mau hidup lagi. Kehidupanku sehari-hari menjadi tidak teratur dan bahkan rasa iri pada teman lain pun terjadi pada diri saya. Saya merasa bingung apa yang harus saya lakukan? Setiap kali saya doa, saya tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan dan yang ada hanyalah permohonan terus-menerus. Akhirnya ada seorang frater yang mau memberikan nasehat pada diri saya. Pada waktu itu saya menanyakan: kenapa Tuhan tidak mau mengabulkan permohonan saya? Ternyata frater itu menjawab bahwa doa itu bukan cari hasil tetapi dengan doa maka Tuhan akan memberikan kekuatan pada umatnya. Kalimat itu saya renungkan dan aku sadar mataku terbuka. Dan aku sungguh bersyukur pada Tuhan karena Ia telah menyapa aku lewat frater.
Hari-hari pun aku lalui sendiri. Harapan yang aku inginkan dari dulu belum juga tercapai. Sudah lama aku merindukan sosok seorang laki-laki yang aku harapkan selama ini. Dalam hati aku tetap berdoa agar aku selalu diberi kekuatan dan diberi yang terbaik buat aku. Setelah aku bisa menerima kenyataan, ternyata banyak tantangan yang aku hadapi. Banyak teman-teman yang mengejek aku karena belum memiliki seorang pacar. Mungkin tujuan mereka hanya berguarau tetapi aku sangat sensitive dan aku jatuh lagi. Aku memberontak pada Tuhan Mengapa hidupku seperti ini?? Tetapi akhirnya aku sadar mungkin Tuhan mengutus aku untuk berfokus pada sekolahku dulu baru bermain dengan cinta. Itulah peganganku dan aku juga teringat ayat kitab suci bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu indah pada waktunya. Begitu pula buat aku. Semua pasti akan indah pada waktunya.
Pengalaman yang sangat membuka hatiku dan bisa lebih menerima kenyataan adalah ketika temanku mendapat masalah dengan pacarnya. Aku bisa merasakan bahwa ia sangat sedih dan mungkin aku tidak kuat mengahdapinya. Temanku dikhianati oleh pacarnya yaitu selingkuh di depan mata. Sungguh pengalaman yang tidak bisa aku terima jika aku mengalami hal seperti itu. Pengalaman temanku sungguh berharga dan menjadi contoh buat aku agar hati-hati terhadap hidup ini. Selain itu, banyak sekali temanku yang cerita tentang pacarnya dan ternyata mereka merasakan ketidakbahagiaan.
Dari pengalaman itu saya bisa sadar bahwa saya sebagai orang yang beruntung dan mulai percaya dengan kehendak Tuhan. Sekarang saya bisa menikmati hidup ini dengan tenang dan kembali berfokus pada sekolah. Walaupun kadang saya juga masih merasakan sedih dikala saya sendiri. Dan saya berusaha untuk mencari kesibukan agar saya tidak terbiasa mengeluh dengan kenyataan. Dengan kesibukan maka saya dapat melupakan apa yang sebenarnya terjadi dan tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada diri saya.
Selain itu, saya juga dapat mengambil makna dibalik setiap peristiwa. Makna yang bisa saya ambil yaitu saya masih diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk menikmati hidup dalam kesendirian. Dan ternyata setelah saya merenung bahwa hidup sendiri itu ternyata nyaman karena tidak ada yang membatasi dan bebas mau bergerak ke manapun saya suka.
Saya merasa senang dengan apa yang terjadi pada diri saya. Saya disadarkan lewat sebuah peristiwa dan setiap peristiwa yang saya alami pasti ada maknanya. Walaupun itu menyakitkan, saya harus bisa menerima. Dan saya bisa menyadari bahwa pemberontakan saya pada Tuhan, penyesalan saya akan hidup ini ternyata membawa saya ke kedamaian. Saya sadar bahwa Tuhan sayang pada saya dan tidak mau membiarkan hidup saya susah. Sekarang memang belum menjawab doa saya tetapi saya yakin suatu saat doa saya pasti akan dikabulkan. Dan saya akan merasa bahwa kebahagiaan akan terjadi apabila ada penderitaan. Saya juga menjadi sadar bahwa setiap doa-doa kita belum tentu dikabulkan oleh Tuhan. Dan apabila doa kita belum dikabulkan oleh Tuhan, itu bukan berarti Tuhan tidak sayang pada kita tetapi sebaliknya Ia sayang pada kita. Dan setiap peristiwa yang terjadi pada diri kita pasti ada makna yang tersimpan. Dan hendaknyalah kita bisa mengambil makna setiap peristiwa yang terjadi pada diri kita. Dengan begitu, hidup kita akan penuh dengan syukur dan kebahagiaan pun akan selalu ada dalam setiap langkah kehidupan kita. Amin. (VIW)
Artikel ini dimuat di majalah UTUSAN edisi bulan APRIL 2011.

Rabu, 13 April 2011



ANAKKU YANG SELALU MENJADI PENYEMANGAT HIDUP INI!

Rabu, 16 Maret 2011

Di balik pancaran cahaya dari sebuah kehidupan yang baru

Manusia diciptakan di dunia ini oleh sang pencipta melalui sepasang suami istri. Sebelum menusia dilahirkan, manusia harus melalui proses perkembangan dalam kandungan sang ibu selma kurang lebih 9 bulan 10 hari. Pada masa itu, perjuangan seorang ibu sangatlah besar. Usaha untuk membuat bayi yang ada dalam kandungannya bisa sehat ketika dilahirkan pun selalu dilakukan. Kasih sayang, poerhatian, cinta, dan kedamaian selalu ditanamkan agar kelak bayi yang dilahirkan bisa menjadi anak yang baik sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat sekitar. Ketika bayi yang dikandung sudah dilahirkan, orang tua pasti mendapatkan pancaran kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sungguh masa depan dan harapan sudah dinanti oleh kedua orangtua itu. Orang tua pasti berusaha agar anaknya bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Segala macam makanan, pendidikan, kebutuhan dari anak selalu diperhatikan dan orang tua selalu berusaha untuk memenuhinya.
Dalam hal ini, pancaran kebahagiaan pun ada dalam sebuah keluarga karena adanya/lahirnya seorang anak yang selama ini dinanti-nanti kedatangannya. Rasanya keluarga tidak lengkap tanpa hadirnya/lahirnya seorang anak. Kadang ada orang tua yang merasa dirinya tidak berharga karena tidak bisa membuat keturunan entah karena faktor kesehatan atau pun yang lainnya. Ketika seorang anak sudah dilahirkan, maka kebahagiaan pun tidak bisa diungkapkan karena sungguh bahagia dan anugrah yang terindah telah diberikan oleh yang kuasa.
Anak yang telah dilahirkan dalam keluarga membuat dan membawa orang tua pada tantangan untuk mendidik anak agar kelak bisa menjadi anak yang sukses dan bisa dibanggakan oleh masyarakat.itulah kira-kira harapan dari orang tua. Sekalipun orang tua berprofesi sebagai penjahat, namun dalam hati kecil pun ia berkata jangan sampai anak saya menjadi seperti saya. Orang tua selalu ingin membuat anaknya bahagia dan jangan sampai anaknya mengalamai penderiataan. Orang tua rela menahan laparnya asalkan anaknya bisa kenyang untuk hari ini.
Akan tetapi, apa balasan dari anak terhadap orang tuanya?? Kemarahan, caci maki, mengamuk, membenci apabila apa yang ia inginkan tidak segera dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Apakah hal tersebut patut untuk dibanggakan??
Banyak anak yang tidak mau menghargai kedua orang tuanya dan tidak mau bertanggungjawab atas apa yang telah dipercayakan oleh orang tua. Ketika anak sudah beranjak dewasa, anak pun belum tentu bisa mengerti apa yang diharapkan oleh orang tua. Yang ada hanyalah pikiran-pikiran begaimana kebutuhan saya bisa terpenuhi. Contoh yang sepele dan sering terjadi adalah pada diri pelajar : seorang pelajar sudah diberi kepercayaan tetapi apa balasan yang diberikan? Ia hanya foya-foya dengan kehidupan sedangkan untuk mebaca buku dan belajar pun malas dan bahkan jarang sekali dilakukan. Padahal harapan dari orang tua adalah kelak anaknya bisa menjadi anak yang pandai dan bisa mencapai cita-cita yang diharapkan. Apakah cita-cita itu bisa dicapai tanpa usaha yang maksimal?
Sungguh suatu kehidupan yang aneh dan mengherankan. Dengan keadaan seperti itu. Orang tua akhirnya pun pantang menyerah walaupun beda sekali dengan apa yang ia pikirkan ketika anak mereka masih ada dalm kandungan. Dan hal itu merupakan perubahan yang sangat cepat dan tidak terbayangkan dalam diri orang tua. Akan tetapi orang tua tetap sabar dalam menghadapi anak-anaknya itu. Mereka tidak putus asa dan selalu berjuang walaupun banyak perlawanan dan pertengkaran. Mereka bisa menyadari bahwa apa yang terjadi adalah hal yang biasa dan dalam keluarga tidak lengkap juga jika tidak ada pertengkaran karena setiap individu itu memang punya keunikan sendiri-sendiri dan sulit untuk disatukan.
Saling pengertian antar anak dan orang tua merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kebahagiaan dalam keluarga. Sebaiknya anak tidak egois dan selalu ingin menang sendiri dan begitu pula orang tua harus bisa mengerti apa yang diharapkan dan diinginkan oleh anak. Komunikasi yang tepat dan tidak salah paham antara anggota keluarga bisa ditanamkan, tidak saling menyalahkan tetapi selalu menggunakan “pesan aku” dalam setiap komunikasi akan lebih mendukung dari pada menggunakan “pesan kamu”. Pesan aku dalam sebuah pembicaraan akan membuat seseorang merasa dirinya berharga dan dihargai oleh orang lain. Contohnya katika anak pulang terlambat, jika menggunakan pesan kamu maka orang tua akan menyalahkan anak, memarah-marahi, bahkan menghukumnya. Tentu saja hal itu membuat anak menjadi tidak berharga. Lain halnya dengan pesan aku, maka orang tua akan mengatakan ”nak, ibu khawatir jika kamu pulang terlambat,lain kali jangan pulang terlambat lagi ya! Kata-kata itu akan membuat anak menjadi tersentuh dan ia akan merasa berharga sebagai pribadi. Jangan menunjuk kesalahan pada orang lain, akan tetapi tunjuklah kesalahan pada diri sendiri. Dengan begitu, tidak akan kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Hal itu akan menjadi lebih efektif dan lebih mendukung jika diterapkan dalam keluarga maupun lingkungan sekitar, yang membuat kita harus berelasi dengan orang lain.
Dengan begitu, diharapkan apa yang menjadi keinginan orang tua tentang anak mengenai pancaran kebahagiaan pun akan tercapai dengan sukses. Amin

Kamis, 24 Februari 2011

Remaja Masa Kini

Manusia diciptakan di dunia ini oleh sang pencipta melalui sepasang suami istri. Sebelum menusia dilahirkan, manusia harus melalui proses perkembangan dalam kandungan sang ibu selma kurang lebih 9 bulan 10 hari. Pada masa itu, perjuangan seorang ibu sangatlah besar. Usaha untuk membuat bayi yang ada dalam kandungannya bisa sehat ketika dilahirkan pun selalu dilakukan. Kasih sayang, poerhatian, cinta, dan kedamaian selalu ditanamkan agar kelak bayi yang dilahirkan bisa menjadi anak yang baik sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat sekitar. Ketika bayi yang dikandung sudah dilahirkan, orang tua pasti mendapatkan pancaran kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sungguh masa depan dan harapan sudah dinanti oleh kedua orangtua itu. Orang tua pasti berusaha agar anaknya bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Segala macam makanan, pendidikan, kebutuhan dari anak selalu diperhatikan dan orang tua selalu berusaha untuk memenuhinya.
Dalam hal ini, pancaran kebahagiaan pun ada dalam sebuah keluarga karena adanya/lahirnya seorang anak yang selama ini dinanti-nanti kedatangannya. Rasanya keluarga tidak lengkap tanpa hadirnya/lahirnya seorang anak. Kadang ada orang tua yang merasa dirinya tidak berharga karena tidak bisa membuat keturunan entah karena faktor kesehatan atau pun yang lainnya. Ketika seorang anak sudah dilahirkan, maka kebahagiaan pun tidak bisa diungkapkan karena sungguh bahagia dan anugrah yang terindah telah diberikan oleh yang kuasa.
Anak yang telah dilahirkan dalam keluarga membuat dan membawa orang tua pada tantangan untuk mendidik anak agar kelak bisa menjadi anak yang sukses dan bisa dibanggakan oleh masyarakat.itulah kira-kira harapan dari orang tua. Sekalipun orang tua berprofesi sebagai penjahat, namun dalam hati kecil pun ia berkata jangan sampai anak saya menjadi seperti saya. Orang tua selalu ingin membuat anaknya bahagia dan jangan sampai anaknya mengalamai penderiataan. Orang tua rela menahan laparnya asalkan anaknya bisa kenyang untuk hari ini.
Akan tetapi, apa balasan dari anak terhadap orang tuanya?? Kemarahan, caci maki, mengamuk, membenci apabila apa yang ia inginkan tidak segera dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Apakah hal tersebut patut untuk dibanggakan??
Banyak anak yang tidak mau menghargai kedua orang tuanya dan tidak mau bertanggungjawab atas apa yang telah dipercayakan oleh orang tua. Ketika anak sudah beranjak dewasa, anak pun belum tentu bisa mengerti apa yang diharapkan oleh orang tua. Yang ada hanyalah pikiran-pikiran begaimana kebutuhan saya bisa terpenuhi. Contoh yang sepele dan sering terjadi adalah pada diri pelajar : seorang pelajar sudah diberi kepercayaan tetapi apa balasan yang diberikan? Ia hanya foya-foya dengan kehidupan sedangkan untuk mebaca buku dan belajar pun malas dan bahkan jarang sekali dilakukan. Padahal harapan dari orang tua adalah kelak anaknya bisa menjadi anak yang pandai dan bisa mencapai cita-cita yang diharapkan. Apakah cita-cita itu bisa dicapai tanpa usaha yang maksimal?
Sungguh suatu kehidupan yang aneh dan mengherankan. Dengan keadaan seperti itu. Orang tua akhirnya pun pantang menyerah walaupun beda sekali dengan apa yang ia pikirkan ketika anak mereka masih ada dalm kandungan. Dan hal itu merupakan perubahan yang sangat cepat dan tidak terbayangkan dalam diri orang tua. Akan tetapi orang tua tetap sabar dalam menghadapi anak-anaknya itu. Mereka tidak putus asa dan selalu berjuang walaupun banyak perlawanan dan pertengkaran. Mereka bisa menyadari bahwa apa yang terjadi adalah hal yang biasa dan dalam keluarga tidak lengkap juga jika tidak ada pertengkaran karena setiap individu itu memang punya keunikan sendiri-sendiri dan sulit untuk disatukan.
Saling pengertian antar anak dan orang tua merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kebahagiaan dalam keluarga. Sebaiknya anak tidak egois dan selalu ingin menang sendiri dan begitu pula orang tua harus bisa mengerti apa yang diharapkan dan diinginkan oleh anak. Komunikasi yang tepat dan tidak salah paham antara anggota keluarga bisa ditanamkan, tidak saling menyalahkan tetapi selalu menggunakan “pesan aku” dalam setiap komunikasi akan lebih mendukung dari pada menggunakan “pesan kamu”. Pesan aku dalam sebuah pembicaraan akan membuat seseorang merasa dirinya berharga dan dihargai oleh orang lain. Contohnya katika anak pulang terlambat, jika menggunakan pesan kamu maka orang tua akan menyalahkan anak, memarah-marahi, bahkan menghukumnya. Tentu saja hal itu membuat anak menjadi tidak berharga. Lain halnya dengan pesan aku, maka orang tua akan mengatakan ”nak, ibu khawatir jika kamu pulang terlambat,lain kali jangan pulang terlambat lagi ya! Kata-kata itu akan membuat anak menjadi tersentuh dan ia akan merasa berharga sebagai pribadi. Jangan menunjuk kesalahan pada orang lain, akan tetapi tunjuklah kesalahan pada diri sendiri. Dengan begitu, tidak akan kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Hal itu akan menjadi lebih efektif dan lebih mendukung jika diterapkan dalam keluarga maupun lingkungan sekitar, yang membuat kita harus berelasi dengan orang lain.
Dengan begitu, diharapkan apa yang menjadi keinginan orang tua tentang anak mengenai pancaran kebahagiaan pun akan tercapai dengan sukses. Amin

Rabu, 23 Februari 2011

TERIMA KENYATAAN, ITULAH YANG TERBAIK

Setiap orang yang diciptakan di dunia ini tidak ada yang sempurna. Akan tetapi, mereka mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan-kelebihan yang ia miliki bisa ia kembangkan dan kekurangannya bisa ia perbaiki sehingga bisa ia jadikan sebagai kelebihan. Dengan demikian ia pun bisa menjadi sempurna.
Terkadang orang sulit untuk menerima kenyataan yang ada dalam dirinya. Ia selalu mengeluh dan tidak mau menerima apa yang ada dalam dirinya. Ia selalu melihat orang lain baik adanya dan ia pun ingin seperti yang lain.
Keinginan demi keinginan pun ia alami, apabila tidak kesampaian ia akan mengalami frustrasi dan rendah diri. Kata-kata yang sering diucapkan adalah “mengapa aku tidak bisa seperti dia?, dia punya segalanya sedangkan aku tidak punya apa-apa; mengapa hidupku menderita?
Kata-kata itulah yang sering muncul dari benak orang yang tidak mau menerima kenyataan. Ia cenderung iri dan ingin sama bahkan ingin melebihi orang lain dan tidak mau dikalahkan. Padahal dalam sepuluh perintah Allah disebutkan “jangan Iri” kata “iri” akan membuat orang tersebut tersiksa dan ia tidak akan pernah puas dengan keadaan yang ada pada dirinya. Akibatnya ia selalu ambisius dan selalu ingin menjadi yang terbaik, padahal semua itu belum tentu bisa ia capai.
Dalam kenyataannya, orang yang iri hati itu sebenarnya merasakan ketidakbahagiaan terhadap dirinya sendiri, ia tidak mau damai dengan diri sendiri, dan selalu mengeluh dan mengeluh. Padahal pikiran-pikiran yang ada dalam dirinya itu sebenarnya salah. Ia sebenarnya mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan kalau ia mau meninjau lebih dalam lagi, sebenarnya orang lain yang ia lihat itu belum tentu bahagia karena setiap orang itu diciptakan untk memecahkan sebuah persoalan dan hanya orang mati sajalah yang tidak mempunyai masalah. Kadang bahkan atau juga sering kita melihat orang lain bahagia dan serba kecukupan padahal di balik semua itu sebenarnya ia juga merasakan sakit yang tidak dialami oleh orang lain.
Setiap orang itu mempunyai masalah sendiri-sendiri dan itu tergantung pada pribadi masing-masing yang bisa menerima kenyataan ataukah tidak bisa atau bahkan lari dari kenyataan ini. Sebenarnya kenyataan itu harus dihadapi bukan dihindari. Bagaimana caranya agar setiap pribadi bisa menerima kenyataan apa adanya tanpa harus memandang orang lain yang lebih dari padanya. Kata yang tepat adalah “Jangan mlihat ke atas karena kamu akan jatuh, akan tetapi lihatlah ke bawah karena kamu akan senantiasa bersyukur”. Dalam kata itu tersimpan makna yang sangat besar dan mungkn bisa membantu seseorang untuk bisa sadar dengan keadaan yang ada pada dirinya.
Setiap kali kita melihat ke atas, artinya kita selalu melihat orang-orang yang labih baik dari kita, maka kita akan terpuruk dalam kesedihan dan kita bisa juga terjerumus ke dalam dosa kerena kita selalu menginginkan yang lebih dari pada kita. Biasanya apa pun akan dilakukan agar apa yang kita inginkan bisa tercapai. Akan tetapi bisa diambil sisi positifnya ketika kita melihat ke atas, jika kita bisa mencontoh mereka maka kita berusaha semaksimal mungkin. Jika usahanya gagal kita bisa menerima dan tidak terlalu putus asa.
Sebaliknya kita akan lebih bersyukur jika kita selalu melihat ke bawah atau orang-orang yang lemah/kurang beruntung. Kita akan merasa menjadi orang yang beruntung dan ternyata masih ada orang yang lebih lemah dan menderita dari pada kita. Dari situ kita bisa belajar bahwa semua itu ada makna sendiri dan kita bisa mengambil sisi baik dari setiap peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu, menerima kenyataan apa adanya yang terjadi pada diri kita, itulah yang terbaik dan harus kita jalani supaya hidup ini menjadi lebih bermakna dan kita pun bisa bahagia menjalani kehidupan ini. Demikian semoga bermanfaat. Amin.

Senin, 21 Februari 2011

KESEDIHAN DAN KEBAHAGIAAN ADALAH WARNA DALAM HIDUP MANUSIA

Hidup tak selamanya indah. Banyak sekali suka dan duka dalam kehidupan ini. Semua harus kita jalani, semua harus kita hadapi. Sebagai manusia biasa putus asa, sedih, kecewa pasti pernah mengalami. Kesedihan akan terasa sangat lama dijalani tetapi kebahagiaan akan terasa cepat dialami. Itulah hidup. Banyak sekali rintangan, banyak sekali hambatan, masalah tetapi banyak juga senyuman, kebahagiaan, kesenangan. Semua terjadi dan berputar. Ketika kita menginginkan sesuatu dan sudah tercapai kita akan merasa bahagia. Dan kita tidak boleh terlalu berbahagia karena tantangan ke depan akan lebih berat.
Semakin bertambah usia, akan semakin berat dan akan datang masalah yang baru. Ketika masih kecil, mungkin tidak merasakan apa-apa. Beban hidup belum terlalu berat. Yang ada hanyalah merengek minta ini minta itu. Ataukah bisa tertawa bahagia. Ketika sudah masuk usia sekolah, anak akan mulai merasakan tanggung jawab sebagai pelajar. Ia harus berusaha bagaimana membahagiakan orang tuanya. Ia harus bisa mengalahkan orang lain. Belum lagi hubungan mereka dengan teman, pacar, sahabat atau orang tua. Semua orang pasti mempunyai masalah. Kadang orang tidak mau menerima itu. Akhirnya pun usia sekolah selesai. Bukan berarti semua beban hidup terlepas. Ia harus mencari pekerjaan. Kalau memang lancar, ia akan segera mendapatkan pekerjaan. Setelah mendapat pekerjaan, ia merasa senang. Tetapi bukan berarti masalah selesai, mungkin bisa bernafas sedikit lega karena ia sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jangan dikira setelah bekerja masalah sudah selesai. Masalah akan datang terus dan terus berlanjut. Tetapi Tuhan tidak akan tinggal diam. Semua dapat dilewati dengan baik karena Tuhan selalu ada di samping kita dan selalu memberi yang terbaik. Asalkan kita percaya kita pasrah pada kehendakNya. Tapi ada juga mungkin yang belum bisa pasrah pada kehendak Nya. Semua butuh proses. Dan tidak bisa begitu saja terjadi. Semua butuh perjuangan untuk dapat menerima kenyataan hidup ini.
Mungkin sebagian dari kita menginginkan untuk mendapatkan pasangan hidup dan menikah. Sudah dibayangkan kalau menikah pasti akan bahagia karena bisa hidup bersama dengan orang yang kita sayangi. Dunia akan terasa indah. Dunia akan terasa nyaman dan dunia milik kita berdua. Mungkin itu yang selalu dibayangkan oleh para kaum muda. Yah..mungkin itu bisa saja terjadi. Tetapi ingat tantangan akan selalu ada. Tidak selamanya kebahagiaan akan menghampiri kita tetapi tidak selamanya juga kesedihan akan selalu mendampingi kita. Roda kehidupan akan selalu berputar. Semua kesedihan dan kebahagiaan akan mewarnai hidup kita. Semua butuh perjuangan, semua butuh usaha, dan proses. Dan yang paling penting adalah pasrah, bersyukur pada kehendakNya.
Ada pengalaman yang menyedihkan ketika harus berpisah dengan orang-orang yang kita sayangi. Mungkin karena pindah tempat kerja, pindah rumah, atau tugas kerja yang lain atau bahkan meninggal dunia. Sungguh itu merupakan sesuatu yang menyedihkan. Tetapi apabila kita pasrah pada apa yang terjadi semua akan terasa ringan dan hidup akan terasa indah. Mungkin untuk pertama kali, untuk beberapa hari sulit untuk dijalani. Tetapi dengan keyakinan yang tulus bahwa Tuhan memberi yang terbaik pasti semua akan dapat dilewati dengan baik. PASRAH itulah kunci utama. Percaya bahwa ketika kita kehilangan seseorang, pasti Tuhan akan memberikan gantinya untuk kita.
Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk kita semua yang membaca dan tetap bersemangat dalam menjalani hidup yang penuh tantangan. Karena kita hidup untuk melewati tantangan-tantangan yang ada. Tetap tegar, tegas, dan optimis.