Selamat Datang di Veronica Counseling. Silakan Isi Komentar Anda.

Senin, 18 April 2011

Ketika Doa Kita Belum Dipenuhi

Manusia tidak bisa lepas dari Sang Pencipta. Setiap langkah kehidupan ini pasti ditentukan oleh sang pencipta. Dan kita manusia hanya bisa meyakini dan memohon bantuan apabila kita sedang mengalami kesusahan dan kita akan lupa jika kita sedang mengalami kebahagiaan. Kalimat itu yang sering dilontarkan oleh banyak orang. Akan tetapi Tuhan tetap setia mendampingi umatnya walaupun umatnya sering lupa. Memang kehidupan itu terjadi seperti itu. Dan memang Tuhan hadir dalam diri setiap orang yang sedang membutuhkan karena orang tersebut selalu berteriak memanggil nama-Nya. Seperti kisah domba yang hilang. Tuhan lebih rela melepaskan domba yang 99 daripada harus melepaskan 100 domba.
Perasaan sedih dan senang sering dialami oleh setiap orang dan selalu datang silih berganti. Kita manusia patut bersyukur dengan apa yang kita alami. Dengan bersyukur maka segala apa yang kita inginkan walaupun belum terjadi, maka kita tidak akan putus asa.
Sebagai seorang remaja wajar jika saya mendambakan seorang pendamping hidup untuk masa depan. Saya banyak memohon pada Tuhan agar selalu dikaruniai yang terbaik buat saya. Setiap hari setiap waktu selalu saya ucapkan tetapi Tuhan juga belum mengabulkan permohonan saya. Saya mengalami putus asa dengan kehidupan ini. Saya hampir tidak percaya pada Tuhan dan rasanya saya tidak mau hidup lagi. Kehidupanku sehari-hari menjadi tidak teratur dan bahkan rasa iri pada teman lain pun terjadi pada diri saya. Saya merasa bingung apa yang harus saya lakukan? Setiap kali saya doa, saya tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan dan yang ada hanyalah permohonan terus-menerus. Akhirnya ada seorang frater yang mau memberikan nasehat pada diri saya. Pada waktu itu saya menanyakan: kenapa Tuhan tidak mau mengabulkan permohonan saya? Ternyata frater itu menjawab bahwa doa itu bukan cari hasil tetapi dengan doa maka Tuhan akan memberikan kekuatan pada umatnya. Kalimat itu saya renungkan dan aku sadar mataku terbuka. Dan aku sungguh bersyukur pada Tuhan karena Ia telah menyapa aku lewat frater.
Hari-hari pun aku lalui sendiri. Harapan yang aku inginkan dari dulu belum juga tercapai. Sudah lama aku merindukan sosok seorang laki-laki yang aku harapkan selama ini. Dalam hati aku tetap berdoa agar aku selalu diberi kekuatan dan diberi yang terbaik buat aku. Setelah aku bisa menerima kenyataan, ternyata banyak tantangan yang aku hadapi. Banyak teman-teman yang mengejek aku karena belum memiliki seorang pacar. Mungkin tujuan mereka hanya berguarau tetapi aku sangat sensitive dan aku jatuh lagi. Aku memberontak pada Tuhan Mengapa hidupku seperti ini?? Tetapi akhirnya aku sadar mungkin Tuhan mengutus aku untuk berfokus pada sekolahku dulu baru bermain dengan cinta. Itulah peganganku dan aku juga teringat ayat kitab suci bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu indah pada waktunya. Begitu pula buat aku. Semua pasti akan indah pada waktunya.
Pengalaman yang sangat membuka hatiku dan bisa lebih menerima kenyataan adalah ketika temanku mendapat masalah dengan pacarnya. Aku bisa merasakan bahwa ia sangat sedih dan mungkin aku tidak kuat mengahdapinya. Temanku dikhianati oleh pacarnya yaitu selingkuh di depan mata. Sungguh pengalaman yang tidak bisa aku terima jika aku mengalami hal seperti itu. Pengalaman temanku sungguh berharga dan menjadi contoh buat aku agar hati-hati terhadap hidup ini. Selain itu, banyak sekali temanku yang cerita tentang pacarnya dan ternyata mereka merasakan ketidakbahagiaan.
Dari pengalaman itu saya bisa sadar bahwa saya sebagai orang yang beruntung dan mulai percaya dengan kehendak Tuhan. Sekarang saya bisa menikmati hidup ini dengan tenang dan kembali berfokus pada sekolah. Walaupun kadang saya juga masih merasakan sedih dikala saya sendiri. Dan saya berusaha untuk mencari kesibukan agar saya tidak terbiasa mengeluh dengan kenyataan. Dengan kesibukan maka saya dapat melupakan apa yang sebenarnya terjadi dan tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi pada diri saya.
Selain itu, saya juga dapat mengambil makna dibalik setiap peristiwa. Makna yang bisa saya ambil yaitu saya masih diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk menikmati hidup dalam kesendirian. Dan ternyata setelah saya merenung bahwa hidup sendiri itu ternyata nyaman karena tidak ada yang membatasi dan bebas mau bergerak ke manapun saya suka.
Saya merasa senang dengan apa yang terjadi pada diri saya. Saya disadarkan lewat sebuah peristiwa dan setiap peristiwa yang saya alami pasti ada maknanya. Walaupun itu menyakitkan, saya harus bisa menerima. Dan saya bisa menyadari bahwa pemberontakan saya pada Tuhan, penyesalan saya akan hidup ini ternyata membawa saya ke kedamaian. Saya sadar bahwa Tuhan sayang pada saya dan tidak mau membiarkan hidup saya susah. Sekarang memang belum menjawab doa saya tetapi saya yakin suatu saat doa saya pasti akan dikabulkan. Dan saya akan merasa bahwa kebahagiaan akan terjadi apabila ada penderitaan. Saya juga menjadi sadar bahwa setiap doa-doa kita belum tentu dikabulkan oleh Tuhan. Dan apabila doa kita belum dikabulkan oleh Tuhan, itu bukan berarti Tuhan tidak sayang pada kita tetapi sebaliknya Ia sayang pada kita. Dan setiap peristiwa yang terjadi pada diri kita pasti ada makna yang tersimpan. Dan hendaknyalah kita bisa mengambil makna setiap peristiwa yang terjadi pada diri kita. Dengan begitu, hidup kita akan penuh dengan syukur dan kebahagiaan pun akan selalu ada dalam setiap langkah kehidupan kita. Amin. (VIW)
Artikel ini dimuat di majalah UTUSAN edisi bulan APRIL 2011.

Rabu, 13 April 2011



ANAKKU YANG SELALU MENJADI PENYEMANGAT HIDUP INI!